Perangkat Lunak
Perangkat lunak dapat diklasifikasikan sebagai berikut
1. Sistem Operasi, merupakan
perangkat lunak yang mengoperasikan komputer serta menyediakan antarmuka dengan
perangkat lunak lain atau dengan pengguna. Contoh sistem operasi : MS DOS, MS
Windows (dengan berbagai generasi), Macintosh, OS/2, UNIX (dengan berbagai
versi), LINUX (dengan berbagai distribusi), NetWare, dll
2. Program Utilitas, merupakan
program khusus yang berfungsi sebagai perangkat pemeliharaan komputer, seperti
anti virus, partisi hardisk, manajemen hardisk, dll. Contoh produk program
utilitas : Norton Utilities, PartitionMagic, McAfee, dll
3. Program Aplikasi, merupakan
program yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan yang spesifik. Contoh :
aplikasi akuntansi, aplikasi perbankan, aplikasi manufaktur, dll
4. Program Paket, merupakan
program yang dikembangkan untuk kebutuhan umum, seperti :
- pengolah kata /editor naskah
: Wordstar, MS Word, Word Perfect, AmiPro, dll
- pengolah angka / lembar kerja
: Lotus123, MS Excell, QuattroPro, dll
- presentasi : MS PowerPoint,
dll
- desain grafis : CorelDraw,
PhotoShop, dll
5. Bahasa Pemprograman,
merupakan perangkat lunak untuk pembuatan atau pengembangan perangkat lunak
lain. Bahasa pemprograman dapat diklasifikasikan menjadi tingkat rendah,
tingkat sedang, dan tingkat tinggi. Pergeseran dari tingkat rendah ke tinggi
menunjukkan kedekatan dengan ‘bahasa manusia’. Bahasa tingkat rendah (atau
biasa disebut bahasa assembly) merupakan bahasa dengan pemetaan satu persatu
terhadap instruksi komputer. Contoh bahasa tingkat tinggi : Pascal, BASIC,
Prolog, Java dll. Contoh bahasa tingkat menengah : bahasa C.
Seperti perangkat lunak lain, bahasa pemprograman juga
memiliki pertumbuhan generasi.
Menurut Microsoft dalam “The
Hallowen Document”, terdapat beberapa jenis lisensi yang dapat digunakan
untuk program komputer. Beberapa jenis lisensi tersebut antara lain adalah:
Lisensi
Commercial
adalah jenis lisensi yang
biasa ditemui pada perangkat lunak seperti Microsoft dengan Windows dan
Officenya, Lotus, Oracle dan lain sebagainya. Software yang diciptakan dengan
lisensi ini memang dibuat untuk kepentingan komersial sehingga user yang ingin
menggunakannya harus membeli atau mendapatkan izin penggunaan dari pemegang hak
cipta.
Contoh : windows, office,
adobe dll
Lisensi Trial Software
adalah jenis lisensi yang
biasa ditemui pada software untuk keperluan demo dari sebuah software sebelum
diluncurkan ke masyarakat atau biasanya sudah diluncurkan tetapi memiliki batas
masa aktif. Lisensi ini mengizinkan pengguna untuk menggunakan, menyalin atau
menggandakan software tersebut secara bebas. Namun karena bersifat demo,
seringkali software dengan lisensi ini tidak memiliki fungsi dan fasilitas
selengkap versi komersialnya. Dan biasanya dibatasi oleh masa aktif tertentu.
Lisensi Non Commercial Use
biasanya diperuntukkan
untuk kalangan pendidikan atau yayasan tertentu dibidang sosial. Sifatnya yang
tidak komersial, biasanya gratis tetapi dengan batasan penggunaan tertentu.
Lisensi Shareware
mengizinkan pemakainya
untuk menggunakan, menyalin atau menggandakan tanpa harus meminta izin pemegang
hak cipta. Berbeda dengan Trial Software, lisensi ini tidak dibatasi oleh batas
waktu masa aktif dan memiliki fitur yang lengkap. Lisensi jenis ini biasanya
ditemui pada software perusahaan kecil.
Lisensi Freeware
biasanya ditemui pada
software yang bersifat mendukung, memberikan fasilitas tambahan atau memang
free/gratis. Contoh yang bersifat mendukung antara lain adalah plug in tambahan
yang biasanya menempel pada software induk seperti Eye Candy yang menempel pada
Adobe Photoshop.
Lisensi Royalty-Free Binaries
serupa dengan lisensi
freeware, hanya saja produk yang ditawarkan adalah library yang berfungsi
melengkapi software yang sudah ada dan bukan merupakan suatu software yang
berdiri sendiri.
Lisensi Open Source
membebaskan usernya untuk
menjalankan, menggandakan, menyebarluaskan, mempelajari, mengubah, dan
meningkatkan kinerja software. Berbagai jenis lisensi open source berkembang
sesuai dengan kebutuhan, misalnya GNU/GPL, The FreeBSD, The MPL. Jenis-jenis
software yang memakai lisensi ini misalnya Linux, sendmail, apache dan FreeBSD.
SDM
Terdapat berbagai peran yang dapat dilakukan manusia dalam bagian
sistem komputer. Beberapa peran di antaranya adalah
1. Analis Sistem, berperan
melakukan analisis terhadap permasalahan yang dihadapi, serta merancang solusi
pemecahannya dalam bentuk program komputer.
2. Programmer, berperan
menerjemahkan rancangan yang dibuat analis kedalam bahasa pemprograman sehingga
solusi dapat dijalankan oleh komputer
3. Operator, bertugas
menjalankan komputer berdasarkan instruksi yang diberikan
4. Teknisi, bertugas merakit
atau memelihara perangkat keran komputer
5. dll
Klasifikasi Komputer
Berdasarkan Sinyal Masukan
Berdasarkan sinyal masukan, komputer dapat diklasifikasikan menjadi
1. Komputer Analog, menerima
sinyal masukan berupa data analog. Contoh : komputer penghitung aliran BBM
dalam SPBU
2. Komputer Digital, mernerima
masukan digital, merupakan komputer kebanyakan yang kita kenal.
3. Komputer hibrid, menerima
masukan analog dan digital.
Berdasarkan Ukuran
Berdasarkan ukuran fisik dan kapabilitasnya, komputer dapat
diklasifikasikan menjadi
1. Komputer mikro, berukuran
kecil, biasanya dipergunakan oleh satu orang. Contoh : PC, Notebook, Palmtop,
PDA, dll
2. Komputer Mini, berukuran
lebih besar, biasa digunakan untuk kebutuhan pekerjaan yang lebih besar juga.
Contoh : komputer Alfa, dll
3. Supercomputer, merupakan
komputer berkinerja amat tinggi, biasanya untuk memenuhi kebutuhan pemprosesan
yang amat besar. Contoh : Cray, DeepBlue, EarthSimulator, dll
4. Mainframe (computer yang
ukurannya besar / large computer), computer ukuran besar yang dapat melayani
banyak pemakai secara serempak dalam mendukung aplikasi perusahaan, biasanya
dikendalikan oleh mainframe berbasis jaringan.
Berdasarkan Generasi
Berdasarkan generasi teknologi penyusunnya, komputer dapat
diklasifikasikan menjadi
1. Generasi I, tahun 1942-1958,
menggunakan tabung hampa
2. Generasi II, tahun 1959-1964,
menggunakan transistor
3. Generasi III, tahun 1964-1971,
menggunakan IC (Integrated Circuit)
4. Generasi IV, tahun 1971-…….,
menggunakan VLSI (Very Large Scale IC)
Berdasarkan Tujuan Pembuatan
Berdasarkan tujuan pembuatan, komputer dapat diklasifikasikan
menjadi
1. General Purpose, merupakan
komputer yang dikembangkan untuk kebutuhan umum. Contoh : PC, Notebook, dll
2. Special Purpose, merupakan
komputer yang dikembangkan untuk kebutuhan khusus. Contoh : komputer khusus
untuk bermain catur
Catatan tambahan :
dapat saja dibuat klasifikasi komputer berdasarkan berbagai kriteria yang lain
dengan amat cepatnya perkembangan teknologi perangkat keras komputer,
klasifikasi di atas boleh jadi sudah berubah
Dasar-dasar Jaringan
By: waji4ntoe@yahoo.co.id
www.nurwajianto.tk
Pengertian Jaringan
Seringkali kita mendengar kata internet, sekilas mungkin kita akan
berpikir bahwa yang namanya internet merupakan sebuah jaringan yang sangat
besar dan terdiri dari banyak kompuer. Atau bahkan bagi orang yang awam
internet sering diartikan sebagai browsing, chatting, dan lain-lain.
Pengertian ini merupakan sebuah pandangan yang kurang benar. Karena
sebenarnya internet adalah kumpulan dari jaringan-jaringan kecil dan besar yang
saling terhubung secara real-time atau terus menerus di seluruh dunia.
Dalam suatu sistem jaringan, dimana seluruh komputer saling berbagi
data dan resources satu sama lain sehingga tercapai efisiensi dalam pemanfaatan
teknologi, amat dibutuhkan perangkat-perangkat khusus dan instalasi tertentu.
Pada bab ini akan dijelaskan beberapa peralatan yang digunakan dalam
sistem jaringan serta pengaturan TCP/IP pada sistem operasi Windows.
Topologi Jaringan
Tujuan dari suatu jaringan adalah menghubungkan jaringan-jaringan
yang telah ada dalam jaringan tersebut sehingga informasi dapat ditransfer dari
satu lokawi ke lokasi yang lain. Karena suat perusahaan memuliki keinginan atau
kebutuhan yang berbeda-beda maka terdapat berbagai cara jaringan terminal-terminal
dapat dihubungkan. Struktur Geometric ini disebut dengan LAN Topologies.
Terdapat 6 jenis
topologi yaitu :
Bus
Ring
Star
Extended Star
hierarchical topology
Mesh
Setiap topologi memuliki karakteristik yang berdeda-beda dan
masing-masing juga memiliki keuntungan dan kerugian. Topologi tidak tergantung
kepada medianya dan setiap topologi biasanya menggunakan media sebagai berikut
:
Jenis-jenis Media
yaitu :
Twisted Pair
Coaxial Cable
Optical Cable
Wireless
Topologi dibagi menjadi dua jenis yaitu Physical Topology dan
Logical Topologi. Dibawah ini adalah jenis-jenis Physical Topologi.
1. Topologi Bus atau Daisy
Chain
Topologi ini memiliki karakteristik sebagai berikut:
• merupakan satu kabel yang
kedua ujung nya ditutup, dimana sepanjang kabel terdapat node-node
• umum digunakan karena
sederhana dalam instalasi
• signal melewati kabel dalam
dua arah dan mungkin terjadi collision
• problem terbesar pada saat
kabel putus. Jika salah satu segmen kabel putus, maka seluruh jaringan akan
terhenti.
2. Topologi Ring
Topologi ini mempuyai karakteristik sebagai berikut:
• lingkaran tertutup yang
berisi node-node
• sederhana dalam layout
• signal mengalir dalam satu
arah, sehingga dapat menghindarkan terjadinya collision (dua paket data
bercampur), sehingga memungkinkan pergerakan data yang cepat dan collision
detection yang lebih sederhana
• problem: sama dengan topologi
bus
• biasanya topologi ring tidak
dibuat secara fisik melainkan direalisasikan dengan sebuah consentrator dan
kelihatan seperti topologi star
3. Topolog Star
Topologi ini mempunyai karakteristik sebagai berikut:
• setiap node berkomunikasi
langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central
node dan kembali lagi.
• mudah dikembangkan, karena
setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node.
• keunggulannya adalah jika
satu kabel node terputus yang lainnya tidak terganggu.
• dapat digunakan kabel yang “lower
grade” karena hanya menghandel satu traffic node, biasanya digunakan kabel
UTP.
4. Topologi Extended Star
Topologi Extended Star merupakan perkembangan lanjutan dari topologi
star dimana karakteristiknya tidak jauh berbeda dengan topologi star yaitu :
• setiap node berkomunikasi
langsung dengan sub node, sedangkan sub node berkomunikasi dengan
central node. traffic data mengalir dari node ke sub node lalu
diteruskan ke central node dan kembali lagi.
• Digunakan pada jaringan yang
besar dan membutuhkan penghubung yang banyak atau melebihi dari kapasitas
maksimal penghubung.
• keunggulan : jika satu kabel sub
node terputus maka sub node yang lainnya tidak terganggu, tetapi
apabila central node terputus maka semua node disetiap sub node akan
terputus
• tidak dapat digunakan kabel
yang “lower grade” karena hanya menghandel satu traffic node, karena
untuk berkomunikasi antara satu node ke node lainnya membutuhkan beberapa kali hops.
•
5. Topologi hierarchical
Topologi ini biasa disebut sebagai topolodi tree. Dibangun oleh
seperti halnya topologi extended star yang dihubungkan melalui sub node dalam
satu central node. Topologi ini dapat mensupport baik baseband maupun broadband
signaling dan juga mensupport baik contention maupun token bus access.
6. Topologi Mesh
MESH topologi dibangun dengan memasang link diantara
atation-station. Sebuah ‘fully-connected mesh’ adalah sebauh jaringan dimana
setiap terminal terhubung secara langsung ke semua terminal-terminal yang lain.
Biasanya digunakan pada jaringan komputer kecil. Topologi ini secara teori
memungkinkan akan tetapi tidak praktis dan biayanya cukup tinggi untuk
di-implementasikan. Mesh topologi memiliki tingkat redundancy yang tinggi.
Sehingga jika terdapat satu link yang rusak maka suatu station dapat mencari
link yang lainnya.
Gambar
34 Jenis-jenis topologi
Sedangkan Logical Topology adalah FDDI, Token
Ring, dan Ethernet.
Tipe Jaringan
Dalam jaringan terdapat tiga buah peran yang dijalankan. Yang
pertama adalah client. Peran ini hanya sebatas pengguna tetapi tidak
menyediakan sumber daya (sharing), informasi, dan lain-lain. Peran kedua adalah
sebagai peer, yaitu client yang menyediakan sumber daya untuk dibagi kepada
client lain sekaligus memakai sumber daya yang tersedia pada client yang lain
(peer to peer). Sedangkan peran yang terakhir adalah sebagai server, yaitu
menyediakan sumber daya secara maksimal untuk digunakan oleh client tetapi
tidak memakai sumber daya yang disediakan oleh client. Dibawah ini akan
dijelaskan jenis-jenis jaringan yang ada.
1. Jaringan Berbasis Server
Jaringan berbasis server atau client-server diartikan dengan adanya
server didalam sebuah jaringan yang menyediakan mekanisme pengamanan dan
pengelolaan jaringan tersebut. Jaringan ini terdiri dari banyak client dari
satu atau lebih server. Client juga biasa disebut front-end meminta layanan
seperti penyimpanan dan pencetakan data ke printer jaringan, sedangkan
server yang sering disebut back-end menyampaikan permintaan tersebut
ke tujuan yang tepat.
Pada Windows NT, Windows 2000, dan Windows Server 2003, jaringan
berbasis server diorganisasikan di dalam domain-domain. Domain adalah koleksi
jaringan dan client yang saling berbagi informasi. Keamanan domain dan
perizinan log on dikendalikan oleh server khusus yang disebut domain controlle.
Terdapat satu pengendali domain utama atau Primary Domain Controller (PDC) dan
beberapa domain controller pendukung atau backup Domain Controller (BDC) yang
membantu PDC pada waktu-waktu sibuk atau pada saat PDC tidak berfungsi karena
alasan tertentu.
Primasry Domain Controller juga diterapkan di dalam jaringan yang
menggunakan server Linux. Software yang cukup andal menangani masalah ini
adalah samba yang sekaligus dapat digunakan sebagai penyedia layanan file dan
print yang membuat computer Windows dapat mengakses file-file di mesin Linux
dan begitu pula sebaliknya.
Jaringan berbasis server memiliki beberapa
keuntungan diantaranya adalah :
1. Media penyimpanan data yang
terpusat memungkinkan semua user menyimpan dan menggunakan data di server dan
memberikan kemudahan melakukan back-up data di saat kritis. Pemeliharaan data
juga menjadi lebih mudah karena data tidak tersebar di beberapa computer.
2. Kemampuan server untuk
menyatukan media penyimpanan di satu tempat akan menekan biaya pembangunan
jaringan. Server yang telah dioptimalkan membuat jaringan berjalan lebih cepat
daripada jaringan peer-to-peer. Membebaskan user dari pekerjaan mengelola
jaringan.
3. Kemudahan mengatur jumlah
pengguna yang banyak. Kemampuan untuk sharing peralatan mahal seperti printer
laser. Mengurangi masalah keamanan karena pengguna harus memasukkan password
untuk setiap peralatan jaringan yang akan digunakan.
2. Jaringan Peer-to-peer
Setiap computer di dalam jaringan peer mempunyai fungsi yang sama
dan dapat berkomunikasi dengan computer lain yang telah memberi
izin. Jadi, secara sederhana setiap komputer pada jaringan peer
berfungsi sebagai client dan server sekaligus. Jaringan peer digunakan di
sebuah kantor kecil dengan jumlah computer sedikit, dibawah sepuluh
workstation.
Keuntungan
menggunakan jaringan peer adalah :
1. Tidak memerlukan investasi
tambahan untuk pembelian hardware dan software server.
2. Tidak diperlukan seorang
network administrator dan setupnya mudah serta meminta biaya yang murah.
Kerugian
menggunakan jaringan peer adalah :
1. Sharing sumberdaya pada
suatu komputer didalam jaringan akan sangat membebani computer tersebut.
2. Masalah lain adalah
kesulitan dalam mengatur file-file. User harus menangani komputernya sendiri
jika ditemui masalah keamanan sangat lemah.
3. Jaringan Hybrid
Jaringan hybrid memiliki semua yang terdapat pada tiga tipe jaringan
di atas. Ini berarti pengguna dalam jaringan dapat mengakses sumber daya yang
dishare oleh jaringan peer, sedangkan di waktu bersamaan juga dapat
memanfaatkan seumber daya yang disediakan oleh server.
Keuntungan jaringan hybrid adalah sama dengan keuntungan menggunakan
jaringan berbasis server dan berbasis peer. Jaringan hybrid memiliki kekurangan
seperti pada jaringan berbasis server.
Peralatan Jaringan
Ada
beberapa peralatan yang digunakan dalam jaringan, peralatan ini sering
digunakan di dalam perkantoran dan perusahan besar. Peralatan ini adalah :
1. Network Interface Card
Dalam memilih network interface card, ada beberapa pertimbangan yang
harus diperhatikan. Pertimbangan-pertimbangan ini sangat penting untuk
diperhatikan, yaitu :
Tipe jaringan seperti Ethernet LANs, Token Ring, atau Fiber
Distributed Data Interface (FDDI).
Tipe Media seperti Twisted Pair, Coaxial, Fiber-Optic, dan Wireless.
Tipe Bus seperti ISA dan PCI.
Gambar
35 Network Interface Card
2. PCMCIA Network Interface
Card
PCMCIA card adalah card jaringan yang digunakan untuk terhubung
kedalam sebuah jaringan tanpa menggunakan kabel.
Gambar
36 PCMCIA Network Interface Card
3. Modem
Modem atau Modul the Modulator adalah peralatan jaringan yang
digunakan untuk terhubung ke jaringan internet menggunakan kabel telepon.
Gambar
37 PCMCIA Network Interface Card
4. HUB/Switch
HUB atau Switch digunakan untuk menghubungkan setiap node dalam
jaringan LAN. Peralatan ini sering digunakan pada topologi star dan extended
star. Perbedaan antara HUB dan Switch adalah kecepatan transfer datanya. Yaitu
10:100 Mbps.
Gambar
38 HUB 8 Port dan Switch 24 Port
5. Bridge
Bridge adalah peralatan jaringan yang digunakan untuk memperluas ata
memecah jaringan. Bridge berfungsi untuk menghubungkan dan menggabungkan media
jaringan yang tidak sama seperti kabel unshielded twisted pair (UTP) dan
kabel fiber-optic, dan untuk menggabungkan arsitektur jaringan yang berbeda
seperti Token Ring dan Ethernet. Bridge meregenerate sinyal tetapi tidak
melakukan konversi protocol, jadi protocol jaringan yang sama (seperti TCP/IP)
harus berjalan
kepada kedua segemen jaringan yang terkoneksi ke bridge. Bridge
dapat juga mendukung Simple Network Management Protocol (SNMP), serta
memiliki kemampuan diagnosa jaringan.
Bridge hadir dalam tiga tipe dasar yaitu Local, Remote, dan Wireless.
Bridge local secara langsung menghubungkan Local Area Network (LAN). Bridge
remote yang dapat digunakan untuk membuat sebuah Wide Area Network (WAN)
menghubungkan dua atau lebih LAN. Sedangkan wireless bridge dapat digunakan
untuk menggabungkan LAN atau menghubungkan mesin-mesin yang jauh ke suatu LAN.
Bridge beroperasi mengenali alamat MAC address node asal yang
mentransmisi data ke jaringan dan secara automatis membangun sebuah table
routing internal. Table ini digunakan untuk menentukan ke segmen mana paket
akan di route dan menyediakan kemampuan penyaringan (filtering). Setelah
mengetahui ke segmen mana suatu paket hendak disampaikan, bridge akan melanjutkan
pengiriman paket secara langsung ke segmen tersebut. Jika bride tidak mengenali
alamat tujuan paket, maka paket akan di forward ke semua segmen yang terkoneksi
kecuali segmen alamat asalanya. Dan jika alamat tujuan berada dalam segmen yang
sama dengan alamat asal, bridge akan menolak paket. Bridge juga melanjutkan
paket-paket broadcast ke semua segmen kecuali segmen asalnya.
Gambar
39 Wireless Bridge
6. Router
Router adalah peralatan jaringan yang digunakan untuk memperluas
atau memecah jaringan dengan melanjutkan paket-paket dari satu jaringan logika
ke jaringan yang lain. Router banyak digunakan di dalam internetwork yang besar
menggunakan keluarga protocol TCP/IP dan untuk menghubungkan semua host TCP/IP
dan Local Area Network (LAN) ke internet menggunakan dedicated leased line.
Saat ini, masih banyak perusahaan menggunakan router Cisco 2500 series untuk
mengkoneksikan dua buah LAN (WAN dengan anggota dua LAN), LAN ke ISP (Internet
Service Provider). Koneksi seperti ini menyebabkan semua workstation dapat
terkoneksi ke internet selama 24 jam.
Router berisi table-tabel informasi internal yang disebut label routering
yang melakukan pencatatan terhadap semua alamat jaringan yang
diketahui dan lintasan yang mungkin dilalui. Router membuat jalur
paket-paket berdasarkan lintasan yang tersedia dan waktu tempuhnya. Karena
menggunakan alamat paket jaringan tujuan, router bekerja hanya jika protocol
yang dikonfigurasi adalah protocol yang routetable seperti TCP/IP atau atau
IPX/SPX. Ini berbeda dengan bridge yang bersifat protocol independent.
Gambar
40 Cisco Router 2600 series
7. Crimping Tools
Crimping tools berguna untuk memotong, merapikan dan mengunci kabel
UTP dalam melakukan instalasi Networking.
Gambar
41 Crimping Tools
Pengkabelan
1. Kupas lapisan luar kabel UTP
sepanjang ± 1 Cm dari ujung, sehingga 8 urat kabel terlihat dari luar.
2. Susun urutan warna kabel
sesuai dengan standard internasional
Putih orange
|
Digunakan
untuk memotong Digunakan untuk mengupas
Gambar
35 Susunan kabel straight
Gambar 36 Susunan kabel cross
3.
Masukkan Ujung kabel UTP yang telah disusun menurut urutan internasional,
kemudian jepit dengan menggunakan crimping tool.
Gambar 37 Memasukkan Kabel UTP ke dalam RJ-45
Gambar 38 Menjepit kabel menggunakan Crimping
Gambar 39 Hasil Crimping kabel yang baik
4.
Pasang satu sisi RJ-45 ke dalam Network Card, dan sisi lainnya ke HUB/Switch
5.
Jaringan siap dioperasikan
0 komentar:
Posting Komentar